Jumat, 02 Juni 2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Modul merupakan suatu bahan ajar yang memiliki konten tentang materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Materi ekonomi yang diberikan kepada peserta didik salah satunya adalah materi tentang siklus akuntansi perusahaan jasa. Dalam hal ini, modul dapat berfungsi sebagai media yang dapat menyimpan dan memberikan pengetahuan berupa materi tentang siklus akuntansi perusahaan jasa kepada peserta didik.
Karena karakteristik setiap peserta didik itu sangat beragam maka tentu pada saat proses pembelajaran akan ditemukan beberapa kesulitan dalam mempelajari siklus akuntansi ini. Oleh karena itu, modul tentang siklus akuntansi perusahaan jasa perlu disusun dengan baik dan menarik.

B.  Deskripsi Singkat
Perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa. Siklus akuntansi merupakan perputaran atau urutan setiap kejadian atau proses transaksi yang kemudian di analisa sehingga mengakibatkan terbentuknya sebuah laporan keuangan.
Jadi, siklus akuntansi perusahaan jasa adalah perputaran atau urutan setiap kejadian atau proses transaksi yang kemudian di analisa sehingga mengakibatkan terbentuknya sebuah laporan keuangan pada suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa. Ada tiga tahap dalam siklus akuntansi:
1.    Tahap pencatatan (Recording Phase)
2.    Tahap pengikhtisaran (Sumarizing Phase)
3.    Tahap pelaporan

C.  Standar Kompetensi
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
D.  Peta Konsep


E.  Manfaat
Modul siklus akuntansi perusahaan jasa dibuat agar siswa mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi perusahaan jasa. Di dalam siklus akuntansi perusahaan jasa akan di jabarkan mengenai siklus akuntansi jasa, jurnal umum, posting serta neraca saldo dan sebagainya.


F.   Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul yang berisi materi siklus akuntansi perusahaan jasa ini, diharapkan peserta didik dapat memahami dengan jelas semua hal yang berkaitan dengan siklus akuntansi perusahaan jasa. Mampu menganalisa setiap tahap dalam siklus akuntansi dan terakhir dapat mengerjakan beberapa latihan atau evaluasi yang untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mempelajari materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

G. Petunjuk Penggunaan
Untuk membantu menguasai materi siklus akuntansi dalam modul ini peserta didik  dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan. Diharapkan untuk  memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan. Uji kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur tingkat penguasaan setelah mempelajari materi dalam modul ini.
Jika peserta didik  belum menguasai 80% dari setiap kegiatan, maka peserta didik dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam modul ini. Apabila masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam modul ini, silahkan mencatat bagian yang sulit tersebut kemudian diskusikan dengan teman atau bertanya kepada guru yang bersangkutan. Didalam modul ini, terdapat 15 soal evaluasi yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal essay. Peserta didik diharapkan  dapat membaca dan mengerjakan setiap soal dengan cermat dan teliti.









BAB 2
MATERI MODUL
A.  Kompetensi Dasar
1.    Mensyukuri  karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas.
2.    Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
3.    Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang komputer akuntansi.
4.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang komputer akuntansi.
5.    Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam.
6.    Menjelaskan siklus akuntansi perusahaan jasa dan proses penyiapan transaksi keuangannya.
7.    Menyiapkan bukti transaksi keuangan  perusahaan jasa.

B.  Materi Pokok
1.    Siklus akuntansi perusahaan jasa :
· Tahap pencatatan
· Tahap pengikhtisaran
· Tahap pelaporan
2.      Penyiapan transaksi/bukti transaksi :
·   Fungsi pengidentifikasian
·   Fungsi pengukuran
·   Fungsi pendokumentasian

C.  Uraian Materi

1.    Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa. Siklus akuntansi merupakan perputaran atau urutan setiap kejadian atau proses transaksi yang kemudian di analisa sehingga mengakibatkan terbentuknya sebuah laporan keuangan.
Jadi, siklus akuntansi perusahaan jasa adalah perputaran atau urutan setiap kejadian atau proses transaksi yang kemudian di analisa sehingga mengakibatkan terbentuknya sebuah laporan keuangan pada suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa. Didalam siklus akuntansi terdapat 3 tahap, disetiap tahapnya terdapat beberapa proses yaitu:
1)   Tahap Pencatatan
Tahap pencatatan terdiri dari proses :
a.    Siklus Akuntansi 1 : Penjurnalan (General Journal)
Setelah bukti bukti transaksi selesai dinilai, pada siklus penjurnalan ini adalah menjurnal atau bahasa lainnya mencatat nilai transaksi yang terdapat pada bukti bukti yang dikumpulkan tersebut kedalam buku catatan transaksi. proses ini seringkali disebut dengan kegiatan menjurnal. Contoh: Pada tanggal 1 September pemegang saham menginvestasikan uang tunai $15,000 dalam perusahaan dengan imbalan saham biasa.

a.    Siklus Akuntansi 2 : Buku Besar (Ledger)
Penyusunan Buku besar merupakan sebuah proses dari pengklasifikasian atau pengelompokan terhadap nilai nominal pos akun masing masin supaya bisa mengetahui saldo dari masing masing akun.
b.   Siklus Akuntansi 3 : Neraca (Balance Sheet)
Neraca saldo merupakan daftar akun denagn jumlah saldonya pada waktu tertentu. Tujuan utama dari adanya neraca saldo ini yaitu sebagai bukti adanya kesamaan matematis dari jumlah debet dan jumlah kredit setelah terjadinya pemostingan. Neraca saldo ini juga berfungsi untuk sebagai pendeteksi adanya kesalahan-kesalahan dalam membuat jurnal dan posting, di samping bermanfaat untuk menysun suatu laporan keuangan. Berikut merupakan prosedur dalam membuat neraca saldo:
1)   Dibuat daftar judul akun serta jumlah saldonya
2)   Dijumlahkannya kolom debet dan kredit
3)   Dibuktikan kesamaan antara kedua kolom tersebut

1)   Tahap Pengikhtisaran
Tahap pengikhtisaran ini terdiri dari proses :
a.    Siklus Akuntansi 4 : Jurnal Penyesuaian (Adjustment)
Jurnal Penyesuaian merupakan kegiatan penyesuaian antara saldo pada akun dengan perhitungan fisik yang ada. Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang diperlukan untuk menyesuaikan seluruh catatan dengan keadaan (fakta) yang sesungguhnya di akhir periode. Tujuan dan Fungsi Jurnal Penyesuaian adalah supaya perkiraan nominal dan perkiraan riil bisa menunjukkan besar kecilnya harga, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban yang sesungguhnya dan yang seharusnya diakui di akhir periode.
Jurnal penyesuaian dibuat berdasarkan pada data di neraca saldo dan data penyesuaaian akhir periode. Tidak seluruh pos yang ada pada neraca saldo perlu jurnal penyesuaian.
Diperlukan adanya Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entry) jika: Terjadi kesalahan dalam menerapkan sebuah perlakuan akuntansi, dan diketahui dalam tahun atau periode buku yang sama
·  Transaksi diakui terlalu kecil atau terlalu kecil
·  Pengakuan yang terlalu awal (dini) atau terlalu akhir (dibelakang)
·  Penerapan metode penyusutan aset tetap yang tidak sesuai
Jurnal Penyesuaian dilakukan sebelum Penutupan Buku, Prosedurnya:
  1. Menyiapkan bukti transaksi yang butuh disesuaikan 
  2. Print Out buku besar dan detail transaksi yang mengandung transaksi yang perlu disesuaikan
  3. Teliti mengapa diperlukan penyesuaian dan kenapa bisa terjadi
  4. Menentukan besarnya nominal transaksi yang harusnya terjadi, dan kemudian dibandingkan dengan jurnal yang pernah dicatat. Maka akan didapat selisihnya
  5. Menyiapkan daftar jurnal penyesuaian yang nantinya akan di rekomandasikan
  6. Melakukan Jurnal Penyesuaian setelah disetujui oleh financial controller atau atasan yang lain.
Ayat jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan sebagai pembayaran di muka (prepayment)
ataupun akrual (accrual).
1)      Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expense)
Beban yang dibayarkan secara tunai yang kemudian dilakukan pencatatan sebagai suatu aktiva sebelum digunakan atau dikonsumsi diidentiikasikan sebagai beban dibayar di muka (prepaid expenses). Bila biaya telah terjadi, maka kemudian akun aktiva ini akan didebet yang berguna dalam menunjukkan jasa atau manfaat yang akan diterima di masa yang akan datang. Contoh dari beban di bayar di muka seperti asuransi, biaya sewa, iklan, dan lain-lain. Beban dibayar di muka lambat laun akan mengalami masa jatuh tempo, baik akibat berlalunya waktu (contohnya sewa, asuransi), ataupun karena konsumsi atau pemakaian (misalnya perlengkapan).


2)      Pendapatan yang Belum Dihasilkan (Accrued Revenues)
Pendapatan yang diterima dalam bentuk kas dan dicatat sebagai kewajiban sebelum dihasilkan dinamakan pendapatan yang belum dihasilkan (unearned revenues). Contohnya hampir sama seperti prepaid expenses, yaitu seperti sewa, langganan majalah, pulsa, dan lain-lain. Unearned revenues ini merupakan prepaid expenses dari sisi perusahaan yang menjual jasa tersebut. Apabila pembayaran diterima oleh sebuah perusahaan untuk jasa yang akan disediakan di periode akuntansi lainnya, maka akun pendapatan yang belum dihasilkan harus dikredit untuk mengakui kewajiban yang muncul. Pendapatan yang belum dihasilkan akan diakui/diterima apabila jasa telah diterima oleh konsumen.
3)      Pendapatan Akrual (Accruel Revenues)
Pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum diterima dalam bentuk kas atau dicatat pada tanggal laporan keuangan disebut pendapatan akrual. (accrual revenues). Pendapatan akrual dapat terakumulasi menjadi hak perusahaan seiring berjalannya waktu, seperti bunga dan sewa. Ayat jurnal penyesuaian diperlukan untuk memperlihatkan piutang yang timbul pada tanggal neraca dan juga dapat mencatat pendapatan yang telah dihasilkan selama satu periode tersebut. Sebelum penyesuaian, baik ativa maupun pendapatan ditetapkan masih terlalu rendah. Untuk itu, ayat jurnal penyesuaian untuk pendapatan akrual berupa debet (menaikkan) pada akun aktiva dan kredit (menaikkan) pada akun pendapatan.
4)      Beban Akrual (Accruel Expenses)
Beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan atau dicatat pada tanggal laporan keuangan disebut sebagai beban akrual (accrual expenses). Contohnya seperti bunga, gaji, pajak, dan lain-lain. Beban akrual yang terjadi di suatu perusahaan merupakan pendapatan akrual di perusahaan lain yang berinteraksi dengannya. Sebagai contohnya adalah pendapatan jasa akrua sebesar $2.000 dalam pembukuan Pioneer Advertising merupakan beban akrual dalam pembukuan kilen yang menerima jasa Pioneer. Ayat jurnal penyesuaian untuk beban akrual akan berupa debet (menaikkan) akun beban dan kredit (menaikkan) pada akun kewajiban.
Contoh dan Cara Jurnal Penyusutan
Debit Perkiraan yang diakui terlalu kecil dan kredit lawan rekeningnya sebesar nominal selisihnya.Misalnya :
Pembelian Bahan Baku Rp 1.000.000 diakui terlalu besar.
Jurnal Penyesuaiannya



Piutang pada Vendor c Rp 1.500.000 diakui terlalu rendah/kecil
Jurnal Penyesuaian nya:

Khusus untuk masalah 'waktu pengakuan' yang tidak sesuai : Baik itu terlalu dini atau terlalu akhir diakui, penanganan dalam masalah “waktu pengakuan” (tanggal) yang salah tergantung kebijakan dari manajemen masing masing perusahaan. Apabila kesalahan “waktu pengakuan” atau salah tanggal terjadi "tanggal pisah batas" (Tidak melewati cut off date) periode laporan, maka masalah tersebut bukanlah permasalahan yang serius.
Tapi khusus akun/rekening UTANG ataupun PIUTANG, persoalan tanggal adalah serius, karena bisa mempengaruhi terhadap potongan harga (discount) yang seharus diterima atau diberikan. Jadi semestinya tetap dilakukan jurnal penyesuaian.

a.    Siklus Akuntansi 5 : Neraca Saldo Setelah Di Sesuaikan (Adjusted Trial Balance)
Setelah ayat jurnal penyeseuaian dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya lalu dibuat dari adanya akun-akun di buku besar. Neraca saldo ini disebut neraca saldo yang disesuaikan (adjusted trial balance). Neraca saldo ini selanjutnya memperlihatkan jumlah saldo dari semua akun, termasuk akun-akun yang telah mendapat penyesuaian di akhir periode tersebut. Tujuan adanya neraca saldo yang telah disesuaikan ini yaitu untuk menampilkan pengaruh dari semua jenis kejadian keuangan yang telah terjadi selama satu periode akuntansi perusahaan.

b.   Siklus Akuntansi 6 : Neraca Lajur (Work Sheet)
Neraca Lajur atau Neraca Percobaan setelah Penyesuaian dilakukan jika saldo masih belum seimbang, pada langkah neraca percobaan diulang lagi dan langkah jurnal penyesuaian juga harus diulang lagi hingga kondisinya menjadi seimbang. Contoh neraca lajur (Work Sheet) :
1)   Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan terdiri dari proses :
a.    Siklus Akuntansi 7 : Laporan Keuangan (Financial Statement)
Siklus Akuntansi selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan yang berupa :
1.    Laporan Laba Rugi (contoh bentuk laporan laba rugi) :
2.    Laporan Perubahan Ekuitas (contoh bentuk laporan perubahan ekuitas) :
3.    Neraca (contoh bentuk neraca)
b.   Siklus Akuntansi 8 : Jurnal Penutup (Clossing Entries)
Siklus Akuntansi perusahaan jasa berikutnya adalah membuat jurnal penutup, jurnal penutup ini dilakukan kepada beberapa pos akun yang berpengaruh terhadap Laporan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Modal. Pos pos yang ditutup adalah seluruh pendapatan, beban, penarikan ekuitas (prive) dan Laba Rugi.
Jurnal Penutup merupakan bagian dari siklus akuntansi, didalam Siklus Akuntansi, setelah ayat jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka data-data yang ada pada akun buku besar akan sesuai dengan data-data yang dilaporkan didalam laporan keuangan. saldo rekening akun yang tercantum dalam neraca akan terus diakumulasi dari periode ke periode sehingga akun tersebut bersifat relatif permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real account). 
Sedangkan saldo rekening akun pada laporan laba rugi dan akun penarikan oleh pemilik dilaporkan pada laporan perubahan modal, tidak diakumulasi dari periode ke periode akuntansi karena rekening akun ini hanya melaporkan jumlah nominal pada satu periode saja, didalam akuntansi akun ini dikategorikan sebagai "akun sementara" atau disebut juga akun "nominal". Karena akun nominal ini hanya menunjukkan jumlah nominal pada satu periode akuntansi saja, maka rekening akun jenis ini harus memiliki saldo 0 (nol) diawal periode akuntansi. Supaya akun ini bisa menjadi NOL (0), maka perlu dibuatkan jurnal penutup.
Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah jurnal akuntansi harus dibuat untuk menjadikan rekening akun akun sementara (temporer) menjadi bersaldo NOL (0) pada akhir periode akuntansi. atau dalam bahasa yang lebih sederhana, Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun nominal (sementara).
Yang termasuk rekening akun nominal atau akun temporer adalah rekening akun yang ada pada laporan laba rugi pada periode berjalan serta akun penarikan modal oleh pemilik (prive). akun yang ada pada laporan laba rugi akan ditutup dengan akun ikhtisar laba rugi dan karena prive akan mengurangi modal, maka akun prive ditutup pada rekening modal. Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai berikut:
·       Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
·       Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku
·       Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi-transaksi pada periode akuntansi selanjutnya
·       Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas
Menutup Akun Nominal
Berikut akun akun nominal yang perlu dibuatkan Jurnal Penutup :
·       Akun Pendapatan 
Menutup seluruh rekening akun pendapatan dengan cara memindahkan rekening
pendapatan ke rekening ikhtisar laba-rugi. Contoh jurnal:
(Mendebit akun pendapatan dan mengkredit ikhtisar laba rugi)
·       Akun Beban 
Menutup Seluruh rekening akun beban dengan memindahkan rekening akun beban ke
ikhtisar laba rugi. Contoh jurnal:
(Mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit beban)

·       Ikhtisar Laba Rugi
Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara memindahkan saldo ikhtisar laba rugi ke akun modal. Disini ada dua kondisi yang bisa terjadi, Bisa Laba (pendapatan lebih besar dari beban) atau terjadi Rugi (pendapatan lebih kecil dari beban). Apabila memperoleh laba, akun ikhtisar laba rugi didebitkan dan akun modal dikredit. Contoh jurnal:
Apabila menderita rugi, akun modal didebit dan ikhtisar laba/rugi dikredit. Contoh jurnal

·      Akun Prive
Menutup Akun Prive (penarikan modal oleh pemilik, biasanya hanya terjadi pada perusahaan skala kecil) dengan cara memindahkan akun prive ke rekening akun modal. Contoh jurnal:
(mendebit modal dan menkredit prive)


Notes:
Jurnal penutup yang disusun tergantung dari bentuk perusahaan, bisa PT, firma ataupun perusahaan perseorangan karena strukture modal dari jenis jenis perusahaan diatas tentu saja berbeda.



c.    Siklus Akuntansi 9 : Neraca Saldo Setelah Penutupan (Trial Balance After Clossing)
Neraca saldo setelah penutupan atau yang sering disebut sebagai neraca saldo pasca-penutupan ini pembuatannya setelah adanya jurnal penutup, isinya hanya berupa akun-akun riil seperti aktiva, ekuitas pemilik, dan kewajiban yang tidak ditutup oleh jurnal penutup.

d.   Siklus Akuntansi 10 : Jurnal Pembalik (Reversing Entries)
Jurnal Pembalik merupakan siklus akuntansi proses terakhir. Jurnal pembalik dilakukan untuk menutup beberapa post akun yang sudah ditutup sebelumnya, semisal pembayaran sewa dibayar dimuka dan yang lainnya.
Jurnal Pembalik (Reversing Entry)  dalam siklus akuntansi, setelah dilakukan penutupan buku besar serta membuat neraca saldo setelah penutupan, saat awal tahun pada periode akuntansi selanjutnya, sebelum memulai pencatatan suatu transaksi pada periode akuntansi yang baru / tahun buku baru terkadang perusahaan butuh untuk menyesuaikan lagi rekening akun akun yang sudah dibuat jurnal penyesuaian.
Dan ayat jurnal yang diperlukan untuk melakukan hal tersebut adalah " Jurnal Pembalik ". Bisa kita artikan jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang disusun saat awal periode akuntansi yang baru untuk membalik akun jurnal penyesuaian tertentu. Tidak seluruh jurnal penyesuaian perlu dibuatkan jurnal pembalik. ayat jurnal ini dibutuhkan agar terhindar dari kesalahan pencatatan ketika awal periode akuntansi yang baru. Jurnal Pembalik ini sifatnya opsional. dilakukan jika dirasa perlu. Fungsi Jurnal Pembalik
Adapun Fungsi Jurnal Pembalik atau tujuan dibuat jurnal pembalik antara lain untuk:
·       Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian
·       Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak
·       Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian. untuk transaksi yang akrual dan transaksi yang deferral tertentu.
Dan sekali lagi perlu untuk diingat, jurnal pembalik bukanlah suatu keharusan, tergantung dari sistem pencatatan akuntansi yang ditetapkan perusahaan dalam pengakuan harta atau beban dan kewajiban atau pendapatan. dan sekali perusahaan menetapkan penggunaan pendekatan pendapatan dan beban, maka perusahaan seharusnya tetap konsisten dalam penerapannya, tidak berubah ubah dan harus dipertahankan.
Dalam menyusun ayat jurnal pembalik berdasarkan dari jurnal penyesuaian, tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik adalah apabila suatu akun jurnal penyesuaian mmemunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di neraca saldo. Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik:
  1. Beban yang masih harus dibayar
  2. Beban yang dibayar dimuka (jika tercatat sebagai beban)
  3. Pendapatan yang masih akan diterima
  4. Pendapatan yang diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)
  5. Pemakaian atas Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)
Contoh Jurnal Pembalik
Beban yang masih harus di bayar


Contoh Jurnal Pembalik
Beban yang dibayar dimuka

Contoh Jurnal Pembalik
Pendapatan yang masih akan diterima

Contoh Jurnal Pembalik
Pendapatan Diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)


Contoh Jurnal Pembalik

Pemakaian Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)

1.    Penyiapan Transaksi

Penyiapan transaksi merupakan tahap penginputan, yaitu menjadikan transaksi siap untuk diolah oleh akuntansi. Kekurang-optimalan dalam penyiapan transaksi akan mempengaruhi proses dan bahkan output yang dihasilkan akuntansi. Sebagaimana telah dibahas, input akuntansi adalah transaksi, yaitu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan terjadinya perubahan dana. Terdapat 3 (tiga) fungsi utama dalam penyiapan transaksi, yaitu:

a.    Fungsi pengidentifikasian; menangkap peristiwa yang memenuhi syarat sebagai transaksi. 
b.    Fungsi pengukuran; mengkuantifikasi transaksi menggunakan alat ukur tertentu. 
c.    Fungsi pendokumentasian; merekam transaksi ke dokumen atau bukti.

1)   Pengidentifikasian Transaksi 
Peristiwa atau kejadian dapat diklasifikasi menjadi 2 (dua), yaitu peristiwa ekonomi (transaksi) dan peristiwa non-ekonomi (non-transaksi). Peristiwa diklasifikasi sebagai transaksi jika memenuhi 2 (dua) kriteria sebagai berikut: 
a.    Menyebabkan perubahan dana, dan 
b.    Dapat diukur menggunakan satuan dana  Akuntansi hanya memproses transaksi. Oleh karena itu, perusahaan harus mengidentifikasi peristiwa bisnis yang terjadi, apakah memenuhi kriteria sebagai transaksi atau sebagai non-transaksi.
2)   Pengukuran Transaksi 
Pengukuran merupakan salah satu fungsi penting dan krusial di akuntansi. Pengukuran yang tidak tepat ataupun tidak akurat akan menghasilkan informasi keuangan yang berisiko menyesatkan. Satuan ukuran yang digunakan di akuntansi sejauh ini adalah unit moneter atau satuan uang. 
Dengan menggunakan satuan uang maka interpretasi atas informasi yang
disajikan akuntansi diharapkan dapat lebih baku. Penggunaan satuan moneter juga memungkinkan informasi akuntansi dapat digabungkan dan dibandingkan untuk memberi gambaran yang komprehensif tentang perusahaan. Lebih lanjut, informasi akuntansi suatu perusahaan dapat dibandingkan dengan informasi akuntansi perusahaan lain.  Terdapat beragam pengukuran, diantaranya adalah 4 jenis pengukuran yang didiskusikan di literatur akuntansi, yaitu: 
a.       Biaya historis (historical cost); 
b.      Biaya kini (current cost); 
c.       Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value). 
3)   Pendokumentasian Transaksi
Pendokumentasian transaksi adalah:
a.       Semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dan penyimpanan photo.
b.      Pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan.
c.       Kumpulan bahan atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian, penghasilan sesuatu terbitan.
d.      Penyimpanan bahan-bahan deskrepsi tertulis dari program komputer.
e.       Ruang lingkup kerja yang meliputi pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi.
f.        Penyediaan atau pengumpulan bukti atau keterangan, umumnya berari pencarian, penyelidikan, pengumpulan,, penyusunan, pengawetan, pemakaian, dan penyediaan.
g.      Arsip kliping, surat kabar, foto-foto dan bahan referens yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk melengkapi berita atau karangan dalam Pers.
h.      Instruction, admonition (Instruksi, Peringatan)
i.        The act or an instance of furnishing or authenticating with documents (Tindakan atau suatu kejadian memperlengkapi atau membuktikan keaslian dengan dokumen)
j.        The provision of ships papers to a ship (Kelengkapan dokumen pengiriman melalui kapal/pesawat).
k.      Surat berharga, surat bukti yang diperlukan bagi sidang pengadilan.
l.         Surat yang dimiliki pemerintah, perusahan lain.
m.    Pendokumentasian, mendokumenkan, mendokumentasi, system dari dokumen.
n.      Sesuatu yang tertulis, tercatat yang dipakai sebagai bukti atau keterangan.
o.      Pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dsb.
p.      Deskripsi tertulis dari program computer.
q.      Ruang lingkup kerja yang meliputi pengumpulan, pemilihan, pengolah, dan penyimpanan informasi.
r.        Pencarian, penyelidikan, pengumpulan, penguasaan, pengawetan, penyusunan, pemakain dan penyediaan.
s.       Penyimpanan bukti-bukti.
t.        Collecting, selecting, procesing, and keeping information in a field of science.


B.  Rangkuman
1.    Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Siklus akuntansi perusahaan jasa adalah perputaran atau urutan setiap kejadian atau proses transaksi yang kemudian di analisa sehingga mengakibatkan terbentuknya sebuah laporan keuangan pada suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa. Didalam siklus akuntansi terdapat 3 tahap, disetiap tahapnya terdapat beberapa proses yaitu:
1)   Tahap Pencatatan
Tahap pencatatan terdiri dari proses :
a. Siklus Akuntansi 1 : Penjurnalan
Penjurnalan adalah suatu proses etelah bukti bukti transaksi selesai dinilai. Pada siklus penjurnalan ini adalah menjurnal atau bahasa lainnya mencatat nilai transaksi yang terdapat pada bukti bukti yang dikumpulkan tersebut kedalam buku catatan transaksi.
b.   Siklus Akuntansi 2 : Buku Besar
Penyusunan Buku besar merupakan sebuah proses dari pengklasifikasian atau pengelompokan terhadap nilai nominal pos akun masing masing supaya bisa mengetahui saldo dari masing masing akun.
c.    Siklus Akuntansi 3 : Neraca
Neraca saldo merupakan daftar akun denagn jumlah saldonya pada waktu tertentu.
2)   Tahap Pengikhtisaran
Tahap pengikhtisaran ini terdiri dari proses :
a.      Siklus Akuntansi 4 : Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian merupakan kegiatan penyesuaian antara saldo pada akun dengan perhitungan fisik yang ada. Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang diperlukan untuk menyesuaikan seluruh catatan dengan keadaan (fakta) yang sesungguhnya di akhir periode. Ayat jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan sebagai pembayaran di muka (prepayment) ataupun akrual (accrual).
b.      Siklus Akuntansi 5 : Neraca Saldo Setelah Di Sesuaikan (Adjusted Trial Balance)
Setelah ayat jurnal penyeseuaian dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya lalu dibuat dari adanya akun-akun di buku besar. Neraca saldo ini disebut neraca saldo yang disesuaikan (adjustment trial balance). Neraca saldo ini selanjutnya memperlihatkan jumlah saldo dari semua akun, termasuk akun-akun yang telah mendapat penyesuaian di akhir periode tersebut.

c.       Siklus Akuntansi 6 : Neraca Lajur
Neraca Lajur atau Neraca Percobaan setelah Penyesuaian dilakukan jika saldo masih belum seimbang, pada langkah neraca percobaan diulang lagi dan langkah jurnal penyesuaian juga harus diulang lagi hingga kondisinya menjadi seimbang.
3)   Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan terdiri dari proses :
a.    Siklus Akuntansi 7 : Laporan Keuangan
Siklus Akuntansi selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan yang berupa laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (laporan perubahan modal), dan neraca.
b.   Siklus Akuntansi 8 : Jurnal Penutup
Siklus Akuntansi perusahaan jasa berikutnya adalah membuat jurnal penutup, jurnal penutup ini dilakukan kepada beberapa pos akun yang berpengaruh terhadap Laporan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Modal. Pos pos yang ditutup adalah seluruh pendapatan, beban, penarikan ekuitas (prive) dan Laba Rugi.
c.    Siklus Akuntansi 9 : Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan atau yang sering disebut sebagai neraca saldo pasca-penutupan ini pembuatannya setelah adanya jurnal penutup, isinya hanya berupa akun-akun riil seperti aktiva, ekuitas pemilik, dan kewajiban yang tidak ditutup oleh jurnal penutup.
d.   Siklus Akuntansi 10 : Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik merupakan siklus akuntansi proses terakhir. Jurnal pembalik dilakukan untuk menutup beberapa post akun yang sudah ditutup sebelumnya, semisal pembayaran sewa dibayar dimuka dan yang lainnya.
2.    Penyiapan Transaksi
Penyiapan transaksi merupakan tahap penginputan, yaitu menjadikan transaksi siap untuk diolah oleh akuntansi. Kekurang-optimalan dalam penyiapan transaksi akan mempengaruhi proses dan bahkan output yang dihasilkan akuntansi. Sebagaimana telah dibahas, input akuntansi adalah transaksi, yaitu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan terjadinya perubahan dana. Terdapat 3 (tiga) fungsi utama dalam penyiapan transaksi, yaitu:
d.   Fungsi pengidentifikasian; menangkap peristiwa yang memenuhi syarat sebagai transaksi. 
e.    Fungsi pengukuran; mengkuantifikasi transaksi menggunakan alat ukur tertentu. 
f.     Fungsi pendokumentasian; merekam transaksi ke dokumen atau bukti.